Cara mengatur pengeluaran bulanan
4 mins read

Cara mengatur pengeluaran bulanan

Cara mengatur pengeluaran bulanan – Mengatur pengeluaran bulanan adalah keterampilan dasar yang wajib dimiliki setiap orang, apapun profesi dan besar penghasilannya. Gaji besar bukan jaminan keuangan sehat jika pengeluaran tidak dikendalikan. Sebaliknya, gaji pas-pasan bisa cukup kalau dikelola dengan cerdas. Maka dari itu, penting untuk memahami cara mengatur pengeluaran bulanan secara sistematis dan realistis. Artikel ini akan membahas strategi praktis dan mudah diterapkan untuk membantu kamu mengatur pengeluaran bulanan, sehingga hidup lebih tenang dan tujuan keuangan bisa tercapai.

Cara mengatur pengeluaran bulanan

Cara mengatur pengeluaran bulanan.
Cara mengatur pengeluaran bulanan.

1. Buat Daftar Pengeluaran Tetap dan Variabel

Langkah pertama adalah memetakan pengeluaran bulanan menjadi dua kategori:

  • Pengeluaran tetap: tagihan rutin seperti sewa/kos, listrik, internet, cicilan, transportasi, dan iuran wajib.

  • Pengeluaran variabel: belanja harian, makanan, hiburan, nongkrong, dan kebutuhan tak terduga.

Dengan pemisahan ini, kamu bisa melihat mana yang wajib dibayar dan mana yang bisa dihemat atau dikontrol.


2. Gunakan Metode Budgeting yang Sesuai

Salah satu metode paling populer adalah budget 50/30/20, yaitu:

  • 50% untuk kebutuhan pokok

  • 30% untuk keinginan dan hiburan

  • 20% untuk tabungan atau investasi

Namun jika kamu punya cicilan atau tanggungan besar, kamu bisa sesuaikan dengan 70/20/10 atau 60/30/10 tergantung kondisi. Intinya, pastikan kamu menyisihkan sebagian untuk menabung dan masa depan, bukan hanya konsumsi.


3. Catat Semua Pengeluaran

Kebiasaan sederhana ini punya dampak besar. Catat semua pengeluaran, baik harian maupun bulanan. Kamu bisa menggunakan:

  • Buku catatan keuangan

  • Aplikasi budgeting seperti Money Lover, Wallet, atau DompetKu

  • Spreadsheet Excel

Dengan mencatat, kamu akan sadar berapa banyak uang keluar untuk hal-hal kecil seperti kopi, jajan, atau ojek online. Ini akan membantumu mengenali kebocoran keuangan.


4. Buat Batas Maksimum Pengeluaran Harian dan Mingguan

Setelah punya gambaran pengeluaran, tentukan batas maksimal harian dan mingguan. Misalnya, kamu hanya boleh menghabiskan Rp50.000 per hari untuk makan dan transportasi. Atau Rp200.000 seminggu untuk nongkrong atau hiburan.

Dengan sistem ini, kamu punya kontrol dan disiplin. Kalau hari ini boros, besok kamu tahu harus hemat agar tetap sesuai batas bulanan.


5. Hindari Belanja Impulsif

Godaan flash sale, diskon, atau FOMO sering bikin kita belanja tanpa rencana. Padahal barangnya belum tentu dibutuhkan.

Tips menghindarinya:

  • Buat daftar belanja sebelum checkout

  • Tunggu 1–3 hari sebelum memutuskan beli

  • Tanya diri sendiri: butuh atau cuma pengen?

Gunakan prinsip delay gratification — tahan diri sekarang demi keuangan yang lebih sehat nanti.


6. Pisahkan Rekening Pengeluaran dan Tabungan

Strategi ini terbukti ampuh. Punya dua rekening (atau lebih) akan memudahkan pengelolaan:

  • Rekening utama untuk gaji dan tabungan

  • Rekening pengeluaran untuk belanja bulanan

Begitu gaji masuk, langsung sisihkan tabungan ke rekening berbeda. Rekening pengeluaran hanya diisi dana sesuai anggaran. Ini membantu menghindari “kecolongan” pakai uang tabungan.


7. Kurangi Pengeluaran Tidak Penting

Lakukan audit keuangan pribadi sebulan sekali. Cek kembali: mana pengeluaran yang bisa dihilangkan atau dikurangi?

Contoh:

  • Langganan streaming yang jarang ditonton

  • Jajan tiap sore yang sebenarnya bisa diganti bekal

  • Ongkos ojek yang bisa dihemat dengan jalan kaki atau naik angkot

Dengan memangkas pengeluaran tak penting, kamu bisa mengalokasikan lebih banyak untuk tabungan atau investasi.


8. Siapkan Dana Darurat

Salah satu alasan pengeluaran bulanan bisa kacau adalah karena kejadian tak terduga: motor mogok, sakit, atau kehilangan pekerjaan. Untuk itu, penting punya dana darurat minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan.

Mulailah dari nominal kecil, misalnya Rp100.000–Rp300.000 per bulan. Simpan di tempat yang mudah diakses tapi tidak tercampur dengan dana pengeluaran biasa.


9. Gunakan Promo dengan Bijak

Promo bukan berarti harus belanja. Gunakan promo hanya untuk hal yang memang kamu butuhkan. Misalnya:

  • Diskon belanja kebutuhan pokok bulanan

  • Cashback untuk top up e-wallet

  • Potongan harga makanan pokok, bukan jajan

Jangan sampai promo malah membuat pengeluaran membengkak karena kamu tergoda membeli yang sebenarnya tidak penting.


10. Evaluasi dan Koreksi Setiap Bulan

Setiap akhir bulan, luangkan waktu 10–15 menit untuk evaluasi. Apakah pengeluaran sesuai anggaran? Apakah ada yang bisa diperbaiki? Apakah ada sisa uang yang bisa ditabung lebih banyak?

Evaluasi rutin akan membantumu semakin disiplin dan mengenali pola keuanganmu. Ini langkah penting menuju keuangan yang lebih stabil dan sehat.


Penutup: Kunci Ada di Konsistensi

Mengatur pengeluaran bulanan bukan tugas sekali jadi. Butuh konsistensi, komitmen, dan evaluasi rutin. Namun hasilnya sangat terasa — hidup lebih tenang, tidak panik saat tanggal tua, dan punya arah jelas dalam mencapai tujuan finansial.

Ingat, mengatur uang bukan berarti pelit. Justru dengan pengelolaan yang tepat, kamu bisa menikmati hidup tanpa rasa was-was, sambil tetap mempersiapkan masa depan yang lebih baik.